Mengetahui
Jenis-Jenis Pasar dalam Ekonomi
Pernah tahu yang namanya
Pekan Raya Jakarta? Tempat di mana ajang pameran terbesar di Indonesia itu.
Menurut kamu, PRJ itu masuk ke dalam jenis pasar apa? Hayo,
tahu nggak ada apa saja jenis-jenis pasar itu?
Saat pertama kali mendengar
kata “pasar”, mungkin yang ada di dalam pikiran kamu adalah tempat
kotor, becek, lengkap dengan penjual ikan dan berbagai kebutuhan pokok
lain. Eits, ternyata pasar tidak hanya identik dengan hal-hal tadi.
Banyak jenis pasar lain selain pasar tradisional seperti tadi tergantung
kriterianya. Apa saja ya?
1. Menurut Jenis Barang (dibedakan menjadi 2 jenis)
- Pasar homogen:
pasar yang menjual satu jenis barang saja. Contohnya, pasar burung.
- Pasar heterogen:
pasar yang menjual berbagai jenis barang.
2.
Menurut Waktu Pelaksanaan (dibedakan menjadi 4 jenis)
- Pasar Harian
Seperti namanya, pasar
harian berlangsung setiap hari. Berhubung pasar ini
tersedia setiap hari, barang-barang yang dijual adalah kebutuhan pokok manusia
yang biasa dikonsumsi setiap hari juga. Seperti misalnya, sembako, alat
mandi, dan lain sebagainya. Kamu tidak akan menemukan barang-barang
aneh di sini, seperti shockbreaker motor ninja.
- Pasar Mingguan
Hayo, kalau
yang ini bisa ditebak dong? Ya, pasar ini adalah jenis pasar
yang buka setiap satu minggu sekali. Jenis pasar seperti ini
dapat kita temui di beberapa kota. Di Jakarta, misalnya. Pasar-pasar ini
kemudian bahkan diserap dan dijadikan nama daerah setempat. Seperti Pasar
Jumat dan Pasar Minggu. Lain halnya di daerah Yogyakarta. Di sana,
terdapat pasar mingguan bernama Pasar Wage, Pasar Kliwon, Pasar Legi,
Pasar Pon, dan Pasar Pahing.
- Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar
yang berlangsung setiap bulan. Biasanya, barang-barang yang
diperjualbelikan di pasar bulanan adalah barang-barang khusus dan tersedia
dalam jumlah banyak. Pasar ini biasanya terjadi karena momen-momen tertentu
yang muncul setiap bulan. Contohnya, pasar-pasar yang “muncul” di depan
kantor pos, ketika tiba masa pembayaran pensiun. Selain itu, ada juga
pasar di depan pabrik, yang ada saat masa karyawan gajian.
3.
Menurut Luas dan Ruang Lingkup (dibedakan menjadi 4 jenis)
- Pasar Setempat
Pasar Setempat adalah
jenis-jenis pasar yang berada di suatu daerah dan pedagang/pembeli di
pasar itu merupakan warga di daerah tersebut. Jadi, pasar ini
kebanyakan digunakan oleh anggota masyarakat di daerah tertentu. Barang yang
diperjualbelikan tentunya yang masih berhubungan dengan kebutuhan pokok.
Contohnya, Pasar Tempel, Pasar Sleman, Pasar Godean, dan Pasar
Prambanan.
- Pasar Daerah
Pasar ini sebenarnya mirip
dengan Pasar Setempat, tetapi ruang lingkupnya sedikit lebih besar. Pasar ini
cenderung melingkupi kabupaten/kota dan provinsi. Biasanya,
ukurannya besar, dan menjadi ikon dari daerah tersebut. Contohnya, Pasar
Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, dan Pasar Johar di Semarang.
- Pasar Nasional
Oke, kalau dari namanya,
tentu ruang lingkupnya lebih besar lagi. Pasar ini meliputi wilayah suatu
negara tertentu. Contohnya, pasar uang dan pasar modal di BEI (Bursa
Efek Indonesia).
- Pasar Internasional
Jenis pasar ini adalah
pasar yang pembeli dan penjualnya berasal dari seluruh dunia. Misalnya, pasar
tembakau di Bremen (Jerman), pasar karet di New York, pasar kopi di Santos dan
pasar intan di Amsterdam.
4.
Menurut Barang yang Diperjualbelikan (dibedakan menjadi 2 jenis)
- Pasar sumber daya produksi: Pasar
yang memperjualbelikan barang-barang faktor produksi. Seperti
misalnya, bursa tenaga kerja.
- Pasar barang konsumsi: Pasar
yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Pasar-pasar
tradisional yang biasa kamu datangi untuk membeli sayur-mayur itu termasuk
ke dalam pasar ini.
5.
Menurut Jenis Transaksinya (dibedakan menjadi 2 jenis)
- Pasar konkret: Jenis
pasar ini adalah pasar yang penjual dan pembelinya bertemu
langsunguntuk melakukan transaksi jual beli. Kebayang nggak seperti
apa pasar ini? Coba bandingkan dengan pasar kedua di bawah ya.
- Pasar abstrak: Jenis
pasar ini adalah pasar yang penjualnya hanya memberikan foto atau brosur
mengenai barang yang dijual. Di sisi lain, pembeli dan penjual tidak
bertemu langsung, tetapi tetap bisa bertransaksi. Contohnya,
toko-toko online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar